Terlilit Utang, Apakah Del Monte Bangkrut?
- account_circle admin
- calendar_month 8 jam yang lalu
- visibility 11
- comment 0 komentar

Del Monte
Terlilit Utang Rp 19 triliun , Apakah Del Monte Bangkrut?
KlikBabel.com – Del Monte Foods, perusahaan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan rumah tangga selama hampir 140 tahun, baru saja mengumumkan kebangkrutan. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kelangsungan produk buah dan sayuran kalengan yang selama ini begitu populer di kalangan masyarakat. Selama bertahun-tahun, perusahaan yang dikenal sebagai favorit di rak-rak toko bahan makanan kini harus menghadapi tantangan besar. Beban utang yang menumpuk, dampak berkelanjutan dari pandemi, serta perubahan dalam pola konsumsi masyarakat menjadi tekanan yang tak terhindarkan. Berlokasi di California, perusahaan tersebut pada hari Selasa mengambil langkah strategis yang signifikan dengan mengajukan perlindungan kebangkrutan chapter 11 bankruptcy protection. Dalam proses hukum yang berjalan, Del Monte sepakat dengan para pemberi pinjaman untuk melepas sebagian atau seluruh asetnya demi memperkuat stabilitas finansial perusahaan.

Del Monte
Mengapa Del Monte Bangkrut?
Sejak didirikan pada tahun 1886, Del Monte telah membangun tradisi yang kuat dan memainkan peran penting dalam pertanian dengan bekerja sama dengan ratusan keluarga petani baik di Amerika Serikat maupun Meksiko. Sebagian besar produknya berasal dari sumber lokal dalam radius 100 mil dari lokasi produksinya. Perusahaan ini menghadapi utang jangka panjang lebih dari 1.2 miliar dollar atau kurang lebih 19 Triliun rupiah. Greg Longstreet, Presiden dan CEO Del Monte Foods, melihat penjualan aset melalui pengadilan sebagai langkah strategis untuk mempercepat pemulihan dan keberlanjutan perusahaan. Del Monte, dengan 2.780 karyawan, mendapat pembiayaan $912,5 juta sebagai fasilitas untuk mempertahankan operasional selama proses chapter 11 bankruptcy protection.
Portofolio perusahaan ini mencakup berbagai produk populer yang sering digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Tantangan finansial yang dihadapi perusahaan sebagian besar disebabkan oleh kelebihan produksi selama lonjakan permintaan pada masa pandemi. Namun, setelah pandemi mereda, pola belanja konsumen menurun tajam, sehingga Del Monte harus berhadapan dengan stok berlebih serta kerugian finansial yang signifikan akibat penghapusan barang dan penjualan dengan harga diskon. Kondisi ini kerap terabaikan oleh banyak pihak.
Pada tahun 2023, Del Monte mulai mengambil langkah-langkah strategis untuk menyesuaikan tingkat produksinya guna menghadapi melemahnya permintaan pasar. Namun, hal ini mendorong biaya per unit menjadi lebih tinggi karena volume produksi yang lebih rendah tidak dapat memanfaatkan skala ekonomi. Dengan demikian, margin yang menyusut, stok berlebih, dan permintaan pelanggan yang berkurang menjerumuskan perusahaan ke dalam krisis likuiditas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, pada tahun 2014, Del Monte Pacific Limited harus mengambil pinjaman untuk mengakuisisi Del Monte Foods. Meningkatnya suku bunga semakin memperburuk situasi karena mendorong kenaikan biaya bunga dari $66 juta pada tahun 2020 menjadi $125 juta pada tahun 2025 dan memberikan tekanan berat pada arus kas perusahaan.
- Penulis: admin
Saat ini belum ada komentar