Penanganan Demam Kejang (Step) di Rumah Sebelum ke Dokter
- account_circle admin
- calendar_month Sab, 6 Sep 2025
- visibility 549
- comment 0 komentar

Penanganan Demam Kejang (Step) di Rumah Sebelum ke Dokter
Penanganan Demam Kejang di Rumah: Langkah Cepat & Aman Sebelum ke Dokter
KlikBabel.com – Penanganan Demam Kejang (Step) di Rumah Sebelum ke Dokter. Demam kejang, atau yang sering disebut step, adalah kondisi yang kerap membuat orang tua panik. Munculnya kejang saat anak demam tinggi memang menakutkan, namun penting untuk diketahui bahwa sebagian besar demam kejang pada anak tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Kunci utamanya adalah tetap tenang dan mengetahui langkah-langkah penanganan yang tepat di rumah sebelum membawa anak ke fasilitas kesehatan.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana menangani demam kejang pada anak di rumah dengan aman dan efektif, berdasarkan informasi dari sumber-sumber terpercaya yang menduduki peringkat teratas di pencarian Indonesia. Kami juga akan menyertakan bagian Tanya Jawab (FAQ) untuk menjawab pertanyaan umum seputar kondisi ini.

Penanganan Demam Kejang (Step) di Rumah Sebelum ke Dokter
Apa Itu Demam Kejang? Memahami Kondisi Anak Anda
Demam kejang adalah kejang yang terjadi pada anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun, yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang cepat, biasanya di atas 38 derajat Celsius. Penting untuk diingat bahwa demam kejang bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan respons tubuh anak terhadap demam yang tinggi.
Ada dua jenis utama demam kejang:
- Demam Kejang Sederhana: Kejang berlangsung kurang dari 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam, dan biasanya mengenai kedua sisi tubuh.
- Demam Kejang Kompleks: Kejang berlangsung lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau hanya menyerang satu sisi tubuh. Jenis ini memerlukan perhatian medis lebih serius.
Meskipun menakutkan, demam kejang sederhana umumnya tidak menyebabkan kerusakan otak atau masalah perkembangan jangka panjang. Namun, mengenali gejalanya dan mengetahui cara bertindak adalah hal krusial.
Langkah Penanganan Demam Kejang di Rumah: Tetap Tenang, Bertindak Cepat
Ketika anak mengalami demam kejang, kepanikan bisa saja muncul. Namun, tetap tenang adalah langkah pertama yang paling penting. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang bisa Anda lakukan di rumah:
- Jaga Keselamatan Anak:
- Posisikan Anak: Segera baringkan anak di permukaan yang datar, aman, dan lembut, seperti lantai atau kasur. Hindari membaringkan di tempat yang tinggi atau mudah jatuh.
- Miringkan Kepala: Miringkan kepala anak ke satu sisi. Ini penting untuk mencegah lidah jatuh ke belakang dan menyumbat saluran napas, serta untuk mencegah tersedak jika anak muntah.
- Longgarkan Pakaian: Longgarkan pakaian yang ketat di leher atau pinggang anak agar ia bernapas lebih lega.
- Singkirkan Benda Berbahaya: Jauhkan benda-benda di sekitar anak yang bisa melukainya, seperti furnitur tajam atau mainan.
- Jangan Lakukan Hal-Hal Ini:
- Jangan Menahan Kejang: Jangan pernah mencoba menahan gerakan kejang anak. Ini tidak akan menghentikan kejang dan bisa menyebabkan cedera pada anak.
- Jangan Memasukkan Benda ke Mulut: Hindari memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak, seperti sendok, garpu, atau kain. Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan gigi patah, luka pada gusi, atau tersedak.
- Jangan Memberi Minum: Jangan mencoba memberi anak minum atau makan saat kejang berlangsung, karena berisiko tersedak.
- Jangan Mandikan Anak: Memandikan anak dengan air dingin saat kejang tidak disarankan karena dapat menyebabkan syok.
- Perhatikan Durasi dan Gejala Kejang:
- Catat Waktu: Mulai hitung durasi kejang sejak pertama kali terjadi. Ini adalah informasi penting yang perlu disampaikan kepada dokter.
- Amati Gejala: Perhatikan gejala lain yang menyertai kejang, seperti apakah anak kehilangan kesadaran, apakah gerakan kejang terjadi di seluruh tubuh atau hanya sebagian, dan apakah ada perubahan warna kulit (misalnya, pucat atau membiru).
- Setelah Kejang Berhenti:
- Posisikan Pemulihan: Setelah kejang berhenti, tetap posisikan anak dalam posisi miring (posisi pemulihan) untuk memastikan saluran napasnya tetap terbuka.
- Periksa Pernapasan: Pastikan anak bernapas dengan normal. Jika napasnya terhenti atau sangat lemah, segera hubungi layanan darurat medis (112 atau 119).
- Kompres Dingin (Opsional & Hati-hati): Jika anak masih demam tinggi dan merasa tidak nyaman, Anda bisa mencoba mengompres dahi atau tubuhnya dengan air hangat (bukan dingin). Penggunaan obat penurun panas (seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis anak) bisa diberikan setelah kejang berhenti dan anak sadar, namun konsultasikan dosisnya dengan dokter atau apoteker.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Meskipun penanganan awal di rumah sangat penting, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera membawa anak ke dokter atau unit gawat darurat:
- Kejang Berlangsung Lebih dari 5 Menit: Jika kejang tidak berhenti dalam waktu 5 menit, segera cari pertolongan medis.
- Anak Mengalami Kesulitan Bernapas: Jika anak tampak kesulitan bernapas atau warna kulitnya membiru setelah kejang.
- Kejang Berulang: Jika anak mengalami kejang kedua kali dalam waktu 24 jam.
- Kejang Hanya pada Satu Sisi Tubuh: Kejang yang hanya terjadi pada satu sisi tubuh bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
- Anak Terlihat Sangat Lemas atau Lesu Setelah Kejang: Jika anak tidak sadar sepenuhnya atau tampak sangat lemas setelah kejang berakhir.
- Demam Sangat Tinggi (di atas 40°C): Jika demam sangat tinggi dan tidak kunjung turun.
- Ini adalah Kejang Pertama Anak: Jika ini adalah kali pertama anak mengalami demam kejang, penting untuk diperiksakan ke dokter untuk diagnosis dan saran lebih lanjut.
Pentingnya Konsultasi Dokter
Setelah kejang berhenti dan kondisi anak stabil, sangat disarankan untuk membawa anak ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat medis, dan mungkin melakukan tes tambahan seperti tes darah atau elektroensefalogram (EEG) untuk menentukan penyebab demam dan memastikan tidak ada kondisi medis lain yang mendasarinya.
Dokter juga akan memberikan panduan spesifik mengenai penanganan demam di rumah, termasuk dosis obat penurun panas yang tepat dan kapan harus kembali memeriksakan diri.
Pencegahan dan Penanganan Demam Jangka Panjang
Meskipun tidak semua demam kejang dapat dicegah, menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik dan memantau suhu tubuhnya secara teratur saat demam dapat membantu. Jika anak memiliki riwayat demam kejang, dokter mungkin akan meresepkan obat pencegah kejang atau memberikan saran kapan harus memberikan obat penurun panas.
Memahami demam kejang dan mengetahui cara bertindak yang tepat adalah kunci untuk memberikan perawatan terbaik bagi anak Anda. Tetap tenang, ikuti langkah-langkah di atas, dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional.
Tanya Jawab (FAQ) Seputar Demam Kejang
1. Apakah demam kejang berbahaya bagi otak anak?
Sebagian besar demam kejang sederhana tidak berbahaya bagi otak anak dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang atau masalah perkembangan. Namun, demam kejang yang berlangsung lama (lebih dari 5 menit) atau berulang dapat berpotensi menimbulkan risiko, sehingga penting untuk segera mencari pertolongan medis jika hal tersebut terjadi.
2. Kapan saya harus mulai memberikan obat penurun panas pada anak yang demam?
Anda dapat memberikan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen (sesuai dosis yang direkomendasikan untuk usia dan berat badan anak) ketika anak mengalami demam dan terlihat tidak nyaman atau rewel. Namun, untuk penanganan demam kejang, berikan obat penurun panas setelah kejang berhenti dan anak sadar sepenuhnya, serta konsultasikan dosisnya dengan dokter atau apoteker.
3. Apakah demam kejang berarti anak saya memiliki epilepsi?
Tidak selalu. Demam kejang adalah kejang yang dipicu oleh demam pada anak usia tertentu. Sebagian besar anak yang mengalami demam kejang tidak akan mengembangkan epilepsi di kemudian hari. Epilepsi adalah kondisi neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang tanpa adanya pemicu seperti demam.
- Penulis: admin

Saat ini belum ada komentar