Cara Membedakan ISPA dan Flek Paru pada Anak
- account_circle admin
- calendar_month Sab, 6 Sep 2025
- visibility 643
- comment 0 komentar

Cara Membedakan ISPA dan Flek Paru pada Anak
Cara Membedakan ISPA dan Flek Paru pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
KlikBabel.com – Cara Membedakan ISPA dan Flek Paru pada Anak. Sebagai orang tua, melihat anak batuk, demam, atau sesak napas tentu menimbulkan kekhawatiran. Dua kondisi pernapasan yang sering membuat cemas adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan “flek paru”. Meskipun keduanya menyerang sistem pernapasan, penyebab, karakteristik, dan penanganannya sangat berbeda. Memahami perbedaan mendasar ini sangat penting agar orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Artikel ini akan mengupas tuntas cara membedakan ISPA dan flek paru pada anak, berdasarkan informasi dari sumber-sumber kesehatan terkemuka di Indonesia, serta kapan saatnya Anda harus membawa si kecil ke dokter.

Cara Membedakan ISPA dan Flek Paru pada Anak
Mengapa Sulit Membedakan ISPA dan Flek Paru?
Kesulitan membedakan ISPA dan flek paru (yang sering kali merujuk pada Tuberkulosis atau TBC paru pada anak) adalah karena beberapa gejalanya bisa tumpang tindih, seperti batuk dan demam. Namun, ada perbedaan signifikan yang bisa menjadi petunjuk awal bagi orang tua.
Mengenal ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada Anak
ISPA adalah infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. ISPA sangat umum terjadi pada anak-anak, terutama balita, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang.
Penyebab ISPA
Mayoritas kasus ISPA disebabkan oleh virus, seperti Rhinovirus, Adenovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), atau virus influenza. Bakteri juga bisa menjadi penyebab, tetapi lebih jarang dan seringkali terjadi sebagai komplikasi infeksi virus.
Gejala ISPA
Gejala ISPA biasanya muncul secara mendadak dan bersifat akut (jangka pendek). Beberapa gejala umum meliputi:
- Batuk: Bisa kering atau berdahak, seringkali disertai pilek.
- Pilek: Hidung tersumbat atau berair.
- Demam: Suhu tubuh meningkat, bisa ringan hingga tinggi.
- Sakit tenggorokan: Nyeri saat menelan.
- Bersin-bersin.
- Nyeri otot atau pegal-pegal (terutama pada anak yang lebih besar).
- Kelelahan.
- Sesak napas ringan (pada kasus yang lebih berat seperti bronkiolitis atau pneumonia).
Durasi dan Penanganan ISPA
ISPA umumnya berlangsung selama 7 hingga 14 hari. Sebagian besar kasus ISPA dapat sembuh dengan sendirinya dengan istirahat yang cukup, asupan cairan yang memadai, dan obat-obatan simptomatik (penurun panas, pereda batuk pilek sesuai anjuran dokter). Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi infeksi bakteri.
Mengenal Flek Paru (Tuberkulosis Paru) pada Anak
Istilah “flek paru” di masyarakat awam seringkali merujuk pada gambaran adanya lesi atau bercak pada paru-paru yang terlihat pada hasil rontgen dada. Pada anak-anak, gambaran flek paru ini paling sering terkait dengan penyakit Tuberkulosis (TBC) paru. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyebab Flek Paru (TBC Paru)
TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak biasanya tertular TBC dari orang dewasa di sekitarnya yang menderita TBC aktif, melalui percikan ludah saat batuk atau bersin.
Gejala Flek Paru (TBC Paru)
Berbeda dengan ISPA yang akut, gejala flek paru (TBC) pada anak seringkali tidak spesifik, muncul perlahan, dan bersifat kronis (jangka panjang). Gejala ini bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tanpa perbaikan, bahkan memburuk. Gejala yang patut diwaspadai antara lain:
- Batuk kronis: Batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu, bisa kering atau berdahak, dan tidak membaik dengan pengobatan batuk biasa.
- Demam ringan persisten: Demam yang tidak terlalu tinggi (subfebris) namun berlangsung lama, terutama pada sore atau malam hari.
- Penurunan berat badan: Berat badan anak tidak naik atau justru menurun tanpa sebab yang jelas, meskipun nafsu makan tampak normal atau menurun.
- Keringat malam: Anak berkeringat banyak di malam hari meskipun suhu ruangan tidak panas.
- Pembengkakan kelenjar getah bening: Terutama di leher, ketiak, atau selangkangan, bisa teraba benjolan yang tidak nyeri.
- Kelelahan dan lesu: Anak tampak tidak bertenaga dan kurang aktif.
- Nafsu makan berkurang.
- Sesak napas (pada kasus yang lebih parah).
Durasi dan Penanganan Flek Paru (TBC Paru)
TBC adalah penyakit serius yang memerlukan penanganan khusus. Pengobatan TBC melibatkan pemberian beberapa jenis antibiotik secara bersamaan selama periode yang panjang, biasanya minimal 6 bulan, atau bahkan lebih lama tergantung jenis TBC dan respons pengobatan. Tanpa pengobatan yang tuntas, TBC bisa menjadi sangat berbahaya dan menyebar ke organ lain.
Perbedaan Kunci ISPA dan Flek Paru (TBC Paru) pada Anak
Untuk memudahkan orang tua, berikut adalah tabel perbandingan singkat:
| Fitur | ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) | Flek Paru (TBC Paru) |
|---|---|---|
| Penyebab Utama | Virus (paling sering), bakteri. | Bakteri Mycobacterium tuberculosis. |
| Onset Gejala | Mendadak, akut. | Perlahan, kronis. |
| Durasi Gejala | 7-14 hari, umumnya membaik. | Lebih dari 2 minggu, persisten, cenderung memburuk. |
| Jenis Batuk | Bisa kering/berdahak, disertai pilek. | Kronis, seringkali berdahak, tidak membaik. |
| Demam | Bisa tinggi, mendadak, kemudian turun. | Ringan (subfebris), persisten, terutama sore/malam. |
| Gejala Lain | Pilek, bersin, sakit tenggorokan, nyeri otot. | Penurunan BB, keringat malam, lesu, pembesaran KGB. |
| Riwayat Kontak | Biasanya tidak ada riwayat kontak khusus. | Penting: Adanya riwayat kontak dengan penderita TBC. |
| Respons Pengob. | Membaik dengan istirahat & obat simptomatik. | Tidak membaik dengan obat batuk/demam biasa. |
| Pemeriksaan | Pemeriksaan fisik, mungkin tes darah ringan. | Rontgen dada, uji tuberkulin (Mantoux), tes dahak/PCR, IGRA. |
Kapan Harus Segera Membawa Anak ke Dokter?
Mengingat sulitnya membedakan kedua kondisi ini secara mandiri, sangat penting bagi orang tua untuk mencari bantuan medis jika:
- Batuk berlangsung lebih dari 2 minggu tanpa perbaikan.
- Demam persisten (lebih dari 3 hari) atau demam yang kembali setelah sempat membaik.
- Penurunan berat badan atau berat badan tidak naik sesuai usia.
- Keringat malam yang berlebihan.
- Anak tampak sangat lesu, tidak aktif, atau mengalami penurunan nafsu makan yang signifikan.
- Sesak napas yang parah, bibir atau kuku membiru.
- Ada riwayat kontak erat dengan orang dewasa yang menderita TBC.
- Gejala ISPA tidak membaik setelah 7 hari atau justru memburuk.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, menanyakan riwayat kesehatan dan riwayat kontak, serta mungkin menyarankan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada, tes darah, atau uji tuberkulin (Mantoux test) untuk membantu menegakkan diagnosis. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius pada anak.
ISPA dan flek paru (TBC) adalah dua kondisi pernapasan yang berbeda pada anak, meskipun gejalanya bisa mirip. ISPA umumnya akut dan disebabkan virus, sementara flek paru (TBC) bersifat kronis dan disebabkan bakteri TBC. Orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala spesifik dan durasinya. Jangan ragu untuk segera memeriksakan anak ke dokter jika ada kekhawatiran, terutama jika gejala berlangsung lama, memburuk, atau ada riwayat kontak TBC. Diagnosis yang akurat dari tenaga medis adalah kunci untuk penanganan yang efektif dan pemulihan optimal bagi si kecil.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah flek paru pada anak selalu berarti TBC?
Tidak selalu, tetapi mayoritas kasus flek paru pada anak di Indonesia terkait dengan TBC. Istilah “flek paru” sendiri sebenarnya adalah gambaran radiologis (hasil rontgen) yang menunjukkan adanya bercak atau lesi di paru-paru. Bercak ini bisa disebabkan oleh infeksi TBC, pneumonia, atau kondisi lain. Namun, karena TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dokter akan selalu mempertimbangkan TBC sebagai kemungkinan utama jika ditemukan flek paru pada anak, terutama jika disertai gejala lain yang mendukung.
2. Bisakah ISPA yang parah berkembang menjadi flek paru (TBC)?
ISPA dan TBC adalah dua penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda (umumnya virus untuk ISPA, bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk TBC). Jadi, ISPA secara langsung tidak akan berkembang menjadi TBC. Namun, ISPA yang parah atau berulang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi lain, termasuk TBC, jika anak terpapar bakteri TBC. Penting untuk membedakan keduanya dan mendapatkan diagnosis yang tepat.
3. Bagaimana cara mencegah anak tertular ISPA dan flek paru (TBC)?
Pencegahan ISPA meliputi:
- Mencuci tangan anak secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit.
- Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah.
- Memberikan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pencegahan TBC meliputi:
- Memberikan imunisasi BCG pada bayi.
- Menghindari kontak anak dengan penderita TBC aktif yang belum diobati.
- Memastikan ventilasi rumah yang baik.
- Mendeteksi dan mengobati penderita TBC dewasa di lingkungan sekitar anak secara tuntas.
- Menjaga kebersihan dan nutrisi anak untuk daya tahan tubuh yang kuat.
- Penulis: admin

Saat ini belum ada komentar