Perbedaan Anjing Dachshund Betina dan Jantan
- account_circle admin
- calendar_month 18 jam yang lalu
- visibility 9
- comment 1 komentar

Anjing Dachshund Betina dan Jantan
Perbedaan Anjing Dachshund Betina dan Jantan
KlikBabel.com – Anjing Dachshund betina dan jantan, sering kali dijuliki sebagai anjing sosis karena tubuhnya yang panjang dengan kaki pendek, adalah ras anjing yang dikenal penuh kasih, penasaran, dan memiliki sifat mandiri. Berasal dari Jerman, anjing ini awalnya dikembangbiakkan untuk berburu musang serta hewan kecil lainnya. Selain itu, dachshund juga dikenal karena kecerdasannya, keberanian, dan kepribadian yang kadang keras kepala. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memelihara anjing ini, mungkin akan muncul pertanyaan mengenai apakah ada perbedaan yang signifikan antara dachshund jantan dan betina? Berikut rangkumannya

Anjing Dachshund Betina dan Jantan
1. Ukuran dan Bentuk Fisik
Dachshund jantan biasanya sedikit lebih besar dari betina, baik dari tinggi maupun berat badan. Tinggi badan jantan sekitar 8 hingga 9 inci di bahu, sedangkan betina 7 hingga 8 inci. Berat badan jantan berkisar 16 hingga 32 pound, sementara betina 16 hingga 28 pound. Jantan juga cenderung memiliki tulang lebih kokoh dan massa otot lebih berkembang dibandingkan betina.
2. Kekuatan
Dachshund jantan maupun betina memiliki tingkat energi yang secara umum hampir sama, anjing jantan biasanya menunjukkan energi yang lebih tinggi. Dachshund jantan cenderung lebih menikmati berlari, bermain, dan sering kali terlihat lebih bersemangat ketika melakukan aktivitas fisik. Karena itu, dachshund jantan umumnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk berolahraga dan bermain agar kelebihan energinya dapat tersalurkan dengan baik.
3. Kecerdasan
Melatih dachshund bisa menjadi aktivitas yang cukup menantang, terutama karena sifat mereka yang umumnya cenderung keras kepala. Meski begitu, secara umum dachshund betina biasanya lebih mudah untuk dilatih dibandingkan dengan yang jantan. Anjing betina cenderung lebih cepat mencapai kematangan emosional dan memiliki fokus yang lebih baik selama sesi pelatihan. Selain itu, dachshund betina umumnya kurang terpengaruh oleh gangguan eksternal, seperti permainan atau rangsangan lingkungan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal. Di sisi lain, dachshund jantan, meskipun memiliki tingkat kecerdasan yang sama, sering kali mempertahankan sifat kekanak-kanakan lebih lama. Hal ini dapat menghambat proses pelatihan, karena dachshund jantan cenderung lebih gampang kehilangan konsentrasi dan terdistraksi oleh lingkungan sekitar. Dalam banyak kasus, anjing jantan membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami perintah dasar dan mematuhi aturan. Karakter dachshund jantan yang energik dan gemar bermain sering kali mendominasi, terutama ketika masih muda, sehingga kepatuhan sering kali tidak menjadi prioritas utama dalam sesi pelatihan.
4. Perilaku Teritorial
Dachshund jantan lebih sering menandai wilayah, terutama saat belum dikebiri dan masih remaja. Jika tidak diatasi sejak dini, kebiasaan ini bisa sulit dihentikan. Pengebirian membantu mengurangi tindakan tersebut meski tidak sepenuhnya. Betina jarang menandai, namun tetap mungkin jika merasa teritorial. Memandulkan betina juga efektif mengurangi perilaku ini.
5. Umur
Dachshund jantan dan betina umumnya menghadapi masalah kesehatan yang serupa, seperti penyakit intervertebral disc disease, gangguan pada gigi, serta obesitas. Namun, anjing betina yang belum menjalani sterilisasi memiliki risiko tambahan terkait kesehatan reproduksi, seperti pyometra (infeksi rahim yang berbahaya) dan kanker payudara. Sterilisasi dapat membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko tersebut. Di sisi lain, dachshund jantan tidak mengalami masalah kesehatan reproduksi spesifik seperti betina, tetapi mereka lebih berisiko mengalami gangguan pada prostat jika tidak dikebiri. Secara umum, baik jantan maupun betina memiliki rentang hidup yang sama, berkisar antara 12 sampai 16 tahun.
6. Kepribadian
Anjing dachshund jantan maupun betina memiliki tingkat kecerdasan dan keingintahuan yang mirip, meski temperamennya berbeda. Dachshund jantan biasanya ceria, santai, dan sering dianggap sebagai “badut” jenis ini. Mereka sangat dekat dengan pemilik dan butuh perhatian konsisten. Sementara itu, dachshund betina lebih mandiri, tenang, dan serius. Mereka cenderung lebih fokus, ahli dalam memecahkan masalah, dan kadang menunjukkan sifat keras kepala, berbeda dengan jantan yang lebih suka bermain.
7. Dominasi
Dachshund betina biasanya menunjukkan sifat yang lebih dominan dibandingkan dengan jantan, terutama di lingkungan keluarga yang memiliki banyak hewan peliharaan. Dachshund betina sering mengambil peran sebagai pemimpin atau “alfa” dan cenderung bertindak lebih tegas terhadap hewan lain di sekitarnya. Sifat protektif terhadap rumah dan anggota keluarga juga lebih sering terlihat pada Dachshund betina. Di sisi lain, Dachshund jantan cenderung memiliki kepribadian yang lebih santai dan jarang bersikap mendominasi. Namun, jika kurang sosialisasi yang tepat, mereka bisa menjadi agresif terhadap sesama anjing jantan, khususnya selama masa remaja. Pengebirian dapat membantu mengurangi perilaku agresif tersebut dan membuat mereka lebih tenang serta mudah dijinakkan.
8. Karakter Emosional
Anjing Dachshund jantan dikenal sebagai anjing yang penuh kasih sayang dan mampu menjalin hubungan yang erat dengan individu tertentu. Dachshund jantan cenderung selalu ingin dekat, mencari perhatian, dan bahkan meminta pelukan. Selain itu, Dachshund jantan biasanya menikmati interaksi dengan seluruh anggota keluarga. Karena sifatnya yang senantiasa ingin berada dekat dengan pemilik, mereka sering dijuluki “anjing Velcro.” Sementara itu, Dachshund betina juga memiliki sifat penyayang, tetapi biasanya lebih selektif dalam menunjukkan kasih sayang. Anjing Dachshund betina cenderung membangun hubungan yang intens dengan satu atau dua orang anggota keluarga terdekat, sambil tetap mempertahankan tingkat kemandirian. Karakter ini membuat mereka lebih nyaman saat menghabiskan waktu sendiri dibandingkan pejantan, serta tidak terlalu bergantung pada perhatian terus–menerus dari pemiliknya.
- Penulis: admin