Vaksin Moderna dan Pfizer Sebabkan Cedera Jantung?
- account_circle Ganis
- calendar_month Sab, 31 Mei 2025
- visibility 1.246
- comment 0 komentar

Vaksin Moderna dan Pfizer Covid-19
Vaksin Moderna dan Pfizer Covid-19 Sebabkan Cedera Jantung?
Klikbabel.com – Topik mengenai dua vaksin Covid-19 yang populer, yaitu Pfizer dan Moderna, saat ini sedang menjadi bahan diskusi yang ramai di berbagai platform media sosial. Perhatian utama masyarakat terfokus pada klaim yang menyebutkan bahwa kedua vaksin tersebut berpotensi menimbulkan efek samping serius, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan jantung. Namun, apakah informasi ini memang memiliki landasan yang valid dan dapat dipercaya?

Vaksin Moderna dan Pfizer Covid-19
Menurut laporan terbaru dari CBS News, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengambil langkah dalam menyikapi isu ini. Institusi tersebut baru-baru ini memberikan rekomendasi kepada pihak Pfizer dan Moderna untuk menyertakan pernyataan peringatan pada label vaksin Covid-19 mereka. Peringatan tersebut akan menyebutkan adanya potensi risiko efek samping berupa cedera atau gangguan pada kesehatan jantung sebagai salah satu kemungkinan yang dapat terjadi. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi lebih jelas kepada masyarakat terkait penggunaan vaksin.
Informasi yang disampaikan tersebut turut menguatkan rumor yang selama ini beredar luas di berbagai platform media sosial mengenai potensi efek samping serius terhadap kesehatan jantung yang diduga berkaitan dengan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan Moderna, khususnya pada kelompok pria muda.
Langkah untuk memperbarui peringatan ini secara resmi dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melalui surat resmi yang bertanggal 17 April 2025. Surat tersebut ditujukan langsung kepada perusahaan Pfizer dan BioNTech terkait evaluasi terhadap vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan.
Kedua vaksin ini sebelumnya telah dikaitkan dengan peringatan terkait potensi risiko efek samping pada jantung, yaitu miokarditis dan perikarditis. Efek samping tersebut lebih sering ditemukan pada pria muda, terutama dalam waktu satu minggu setelah mendapatkan vaksinasi. Mengacu pada temuan terbaru, FDA merekomendasikan agar informasi terkait risiko efek samping pada jantung disampaikan secara khusus kepada pria berusia 16 tahun hingga 25 tahun yang menerima salah satu dari kedua jenis vaksin tersebut.
Setelah program imunisasi yang menggunakan vaksin mRNA COVID-19 untuk periode 2023-2024 dilaksanakan, diketahui bahwa insiden miokarditis dan/atau perikarditis cenderung paling banyak terjadi pada kelompok pria berusia antara 16 tahun hingga 25 tahun. Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada hari Minggu, tanggal 25 Mei 2025, sebagai bagian dari laporan terkini mengenai efek samping yang mungkin timbul terkait penggunaan vaksin tersebut.
Berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan, ditemukan bahwa tingkat kejadian miokarditis dan perikarditis berkisar pada angka sekitar 8 kasus per satu juta dosis untuk anak-anak maupun orang dewasa yang berusia di bawah 65 tahun setelah menerima vaksin. Namun demikian, tren yang jauh lebih tinggi terlihat khususnya pada kelompok pria berusia 16 tahun hingga 25 tahun, dengan jumlah kejadian mencapai hingga 38 kasus per satu juta dosis. Peningkatan ini dianggap signifikan jika dibandingkan dengan kelompok usia dan jenis kelamin lainnya. Informasi ini menjadi perhatian penting untuk memaksimalkan pemantauan serta strategi mitigasi risiko dalam pelaksanaan program vaksinasi masa mendatang.
Efek Samping Moderna Vaksin
Dikutip dari lama Alodokter Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menerima vaksin Moderna dapat mencakup berbagai gejala yang umumnya bersifat ringan hingga sedang. Beberapa di antaranya adalah:
- Rasa nyeri, pembengkakan, atau perubahan warna menjadi kemerahan di sekitar area tempat suntikan dilakukan
- Rasa lelah berlebihan yang menyebabkan tubuh terasa kurang bugar
- Sakit kepala dengan tingkat intensitas bervariasi
- Nyeri pada otot atau sendi, yang terkadang membuat tubuh terasa tidak nyaman
- Demam atau menggigil sebagai reaksi tubuh terhadap vaksin
- Gangguan pencernaan seperti mual atau dalam beberapa kasus muntah
- Pembesaran kelenjar getah bening yang mungkin terasa pada bagian tubuh tertentu
Secara umum, efek samping ini cenderung bersifat sementara dan akan membaik dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup. Penggunaan obat pereda nyeri ringan seperti paracetamol juga bisa membantu meredakan gejala yang dirasakan. Namun, apabila efek samping tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi berat. Reaksi semacam ini biasanya ditandai dengan gejala-gejala serius seperti sulit bernapas, pembengkakan di area wajah atau tenggorokan, munculnya ruam yang menyebar ke seluruh tubuh, atau sensasi kelemahan parah yang menyerupai kondisi akan pingsan.
Pada kasus yang sangat jarang, vaksin Moderna juga dikaitkan dengan risiko terjadinya miokarditis (peradangan otot jantung) atau perikarditis (peradangan pada lapisan jantung) pada beberapa individu. Risiko ini lebih sering dilaporkan pada pria berusia di bawah 40 tahun. Walaupun termasuk efek samping yang sangat jarang terjadi, Anda tetap disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala-gejala seperti nyeri di area dada, kesulitan bernapas, atau detak jantung yang terasa lebih cepat ataupun tidak teratur. Tindakan cepat akan membantu memastikan bahwa setiap kemungkinan komplikasi dapat ditangani dengan lebih baik.
Efek Samping Pfizer Vaksin
Berbagai efek samping yang mungkin dirasakan setelah menerima vaksin Pfizer dapat berupa beberapa reaksi ringan hingga sedang, yang kebanyakan bersifat sementara. Beberapa efek samping tersebut meliputi:
- Rasa nyeri, kemerahan, atau pembengkakan di area kulit tempat suntikan dilakukan
- Timbulnya sakit kepala yang dapat mengganggu aktivitas harian
- Sensasi kelelahan atau tubuh terasa lemah setelah vaksinasi
- Nyeri pada otot atau sendi yang mungkin dirasakan di seluruh tubuh
- Menggigil karena perubahan sementara dalam termoregulasi tubuh
- Demam sebagai bentuk respons kekebalan terhadap vaksin
- Gangguan pencernaan seperti diare ringan
- Rasa mual yang mungkin disertai dengan muntah
Efek samping tersebut biasanya cukup umum terjadi dan dapat diatasi dengan mudah menggunakan obat pereda nyeri atau penurun demam, seperti paracetamol. Biasanya, gejala-gejala ini tidak bertahan lama dan akan berangsur membaik dalam waktu sekitar satu hingga dua hari setelah vaksinasi. Namun, bila gejala yang Anda alami tidak berkurang seiring waktu, atau bahkan semakin parah, konsultasikanlah segera dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan medis yang lebih tepat. Jangan abaikan gejala serius, terutama jika ada tanda-tanda reaksi alergi setelah menerima vaksin Pfizer, karena kondisi tersebut memerlukan perhatian medis segera.
Selain efek samping umum tersebut, walaupun sangat jarang terjadi, ada kemungkinan seseorang mengalami reaksi serius seperti miokarditis (radang otot jantung) atau perikarditis (radang selaput jantung). Jika Anda merasakan jantung berdebar lebih cepat dari biasanya tanpa sebab jelas, mengalami nyeri dada yang menusuk atau menekan, ataupun kesulitan bernapas yang tidak normal, segera cari bantuan medis dengan mendatangi dokter atau ruang gawat darurat terdekat. Pemeriksaan lebih lanjut sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan Anda tetap terjaga.
- Penulis: Ganis
Saat ini belum ada komentar