Benarkah Issu PHK E-commerce Shopee Indonesia 2025?
- account_circle admin
- calendar_month Kamis, 29 Mei 2025
- visibility 29
- comment 0 komentar

Shopee PHK 2025
Benarkah Issu PHK E-commerce Shopee Indonesia Tahun 2025?
KlikBabel.com – Dunia kerja di Indonesia baru-baru ini kembali diguncang oleh berita yang kurang menyenangkan terkait issu PHK di lingkungan bisnis. Salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia yang berasal dari negara Singapura, yaitu Shopee Indonesia, sekali lagi memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa ratus karyawannya. Langkah ini diambil oleh pihak perusahaan sebagai salah satu cara untuk mencapai efisiensi operasional yang lebih baik.
Berdasarkan informasi terbaru yang diperoleh pada bulan April 2025, Shopee telah melakukan pengurangan jumlah karyawan pada salah satu divisinya, yaitu tim Solo Project Video. Keputusan ini menyebabkan sekitar kurang lebih 300 orang terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja. Kejadian tersebut semakin menambah panjang rangkaian peristiwa pemutusan kerja yang terjadi di Shopee selama dua tahun terakhir.
Fenomena PHK massal yang terjadi di Shopee ini semakin menggarisbawahi tren pemotongan tenaga kerja di industri teknologi dan startup dalam beberapa tahun terakhir. Hingga pertengahan tahun 2025, tingkat PHK di sektor-sektor digital dan e-commerce tetap menunjukkan angka yang tinggi, menciptakan kekhawatiran yang semakin besar mengenai stabilitas pasar kerja di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global serta regional yang terus berubah.
Bagaimana Tanggapan Shopee Indonesia?
Deputy Director of Public Affairs Shopee Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dalam proses operasional. Keputusan tersebut dibuat setelah memastikan tersedianya fasilitas yang memadai serta kesiapan tim operasional di wilayah terkait. Dalam pelaksanaannya, Shopee memberikan dua opsi kepada anggota tim, yakni relokasi atau transfer internal ke departemen lain yang berlokasi di area Jabodetabek. Anggota tim yang berminat dapat mengikuti proses transfer internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagi anggota yang memilih untuk tidak melanjutkan baik melalui relokasi maupun transfer internal, Shopee tetap memberikan dukungan yang melampaui kewajiban hukum pemerintah. Dukungan tersebut mencakup berbagai fasilitas tambahan, termasuk asuransi hingga tiga bulan ke depan. Selain kantor di Jakarta, Shopee juga mengoperasikan pusat operasional di Yogyakarta dan Solo. Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan talenta lokal telah bergabung di kedua kantor tersebut. Shopee menegaskan bahwa langkah pemindahan ini tidak akan memengaruhi kelancaran operasional layanan mereka.
PHK E-commerce Shopee Bukan Pertama Kali
Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) Shopee Indonesia pada April 2025 sebenarnya bukan peristiwa baru. Sebab, pada pertengahan tahun 2022, platform E-commrce ini telah beberapa kali melakukan pengurangan jumlah karyawan sebagai langkah optimalisasi efisiensi operasional.
Gelombang PHK pertama terjadi pada Juni 2022, dengan fokus pada unit bisnis ShopeeFood. Kemudian, gelombang kedua berlangsung pada September 2022, di mana sekitar tiga persen dari total 6.000 karyawan terkena dampaknya.
Selanjutnya, gelombang ketiga dilaksanakan pada November 2022, kali ini menyasar divisi sumber daya manusia (SDM). Fenomena pengurangan karyawan ini tidak berhenti di tahun tersebut, tetapi terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, yaitu pada 2023 dan 2024.
Viral di Media Sosial
Informasi tersebut dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial setelah salah satu karyawan secara terbuka menyampaikan keluhannya melalui sosmed, yang kemudian menarik perhatian banyak pengguna dan memicu berbagai tanggapan serta diskusi di dunia maya. Berikut beberapa tulisan yang beredar di sosia media:
“Walau sebelum video ini dibuat, kami masih bisa senyum-senyum dan percayalah perasaan kami hancur karena ada perasaan yang belum siap,” jelasnya.
“Kami belum siap kehilangan aktivitas kami sehari-hari di kantor, belum siap kehilangan kebersamaan dengan teman-teman kami di kantor,” tuturnya.
“Sampai hari ini pun aku masih mencoba dengan keadaan yang baru, mencoba ikhlas karena hidup harus terus berjalan,” ungkapnya.
“Ah! aku sayang banget sama teman-teman terdekatku saat ini di kantor, terima kasih sudah berjuang sampai akhir. Terima kasih banyak sudah menemani hampir 8 tahun aku bekerja,” lanjutnya.
“Semoga aku dan kalian yang terkena dampak dari layoff ini akan menemukan rezeki yang luar biasa lagi setelah ini. Semoga aku dan kalian bisa mendapatkan teman-teman yang asyik, baik, dan satu obrolan lagi,” tambahnya.
Unggahan tersebut memicu berbagai reaksi dari netizen yang tampaknya merasa sulit untuk menerima atau memahami keputusan yang diambil oleh platform belanja daring tersebut, terutama terkait langkah yang cukup kontroversial berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan mereka. Respon yang muncul banyak diwarnai oleh ungkapan ketidakpercayaan dan keprihatinan dari para pengguna media sosial.
“Sekelas e-commerce Shopeee yang enggak pernah sepi marketnya mengadakan PHK?” tulis netizen.
“Padahal paketnya banyak banget, apalagi tetangga saya kurirnya. Paketnya saja berkarung-karung setiap harinya,” tulis netizen.
“Perasaan gue selalu belanja di Shopee terus dah. Kenapa masih ada PHK juga?” tulis netizen lagi.
“Layoff, but recrutment always hiring,” tulis netizen.
“Shopee seramai itu penggunanya, tetapi masih kena PHK karyawannya?” tulis netizen.
“Ada apa dengan Shopee?” tulis netizen lainnya.
“Sekelas Shopee ada PHK?” tulis netizen.
“Di PHK Shopee dapat pesangon enggak?” tulis netizen.
- Penulis: admin
Saat ini belum ada komentar