Beasiswa Lanjut, Jangan Setengah Gratis
- account_circle admin
- calendar_month Sen, 15 Mei 2017
- visibility 1.116
- comment 0 komentar

Beasiswa gratis
Beasiswa Lanjut, Jangan Setengah Gratis

Beasiswa lanjut, jangan setengah gratis
KlikBabel.com – Tak ada cerita beasiswa harus dihentikan era Berkah. Demikianpula pendidikan geratis pendidikan dasar dan menengah. Bahkan beasiswa bagi anaka-anak Babel tak mampu dan yang berprestasi harus ditingkatkan setiap tahunnya.
“Karena masyarakat Bangka Belitung ini tergolong banyak yang mau melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, namun tidak memiliki biaya, jadi tetap lanjut” Kata M Tanwin Ketrua Komisi IV DPRD Babel.
Ada dua beasiswa yang disiapkan pemerintah untuk anak-anak yang mau melanjutkan pendidikan tinggi, yaitu beasiswa berprestasi dan mahasiswa yang tidak mampu.
Tanwin menyampaikan, beasiswa dari alokasi dana pendidikan APBD akan diberikan bagi anak dari mulai masuk kuliah sampai selesai. Akan tetapi, jika mendapat beasiswa dari Bidikmisi program Kementerian Dikti, disamping kuliahnya dibayar sampai selesai juga mendapatkan biaya hidup sebesar Rp650 ribu/ bulan yang akan diberikan per semester.
“Anak – anak yang lulus tes ujian masuk perguruan tinggi bisa mendapatkan beasiswa jika tidak mampu walaupun prestasi tidak mencolok,” ujar Tanwin.
Tanwin menambahkan, Pendidikan dan Kesehatan adalah urusan wajib, jika keduanya tidak terpenuhi, maka APBD akan dicoret oleh Kementerian Dalam Negeri dan tidak bisa mengajukan anggaran lagi, jika persentasenya belum terpenuhi.
Dikatakannya, pemerintah provinsi sudah menganggarkan dana untuk anak-anak yang mau melanjutkan sekolah tinggi untuk 300 orang dari APBD, “Jika anak yatim piatu bisa langsung diterima di perguruan tinggi yang ada di Babel, tidak untuk diluar daerah,” jelas Tanwin
Untuk persyaratan mendapatkan beasiswa ini, anak – anak yang mau melanjutkan pendidikan tinggi hanya perlu melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan/desa.
Senada dengan Tanwin, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bangka, Magrizan ketika ditemui terpisah mengatakan, pihaknya akan mengawal aliran dana tersebut hingga ke sekolah. DPRD Bangka akan selalu memonitoring langsung sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Bangka agar dana yang disalurkan tepat sasaran.
“Ini menjadi perhatian khusus kami, akan ada monitoring nantinya, agar dana berjalan semestinya dan tepat sasaran. Kualitas guru serta kompetensinya masih kurang untuk di kabupaten bangka, jadi kalau bisa para guru dapat pelatihan khusus tentang kompetensinya,” jelasnya.
Ditambahkannya lagi, dalam segi prestasi siswa juga perlu perhatian khusus, seperti pemberian beasiswa bagi siswa yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan menurutnya untuk sekarang setidaknya sudah ada perhatian pemerintah sendiri tentang adanya beasiswa yang diberikan kepada siswa terpilih.
Magrizan berharap program beasiswa tersebut jangan sampai terhenti, karena menurutnya tingkat kebutuhan ekonomi saat ini terbilang tinggi, sehingga bagi para orang tua berpikir dua kali untuk menyekolahkan anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi.
“Jangan sampai dihentikan, tingkat kebutuhan ekonomi kita sudah meningkat, harga apapun mahal jadi kasihan mereka nantinya tidak bisa melanjutkan karena pertimbangan lain,” ungkapnya.
Ditanyakan tentang komitmen gubernur terpilih tentang pendidikan gratis, Magrizan mengatakan bahwa kiat tersebut sangat bagus, akan tetapi pemerintah juga harus memperhatikan serta melakukan pertimbangan, karena harus sesuai dengan kemampuan daerah. “Pemerintah harus mengkaji dan melakukan pertimbangan, karena harus sesuai dengan kemampuan pemasukan daerah Bisa dilakukan, tapi dengan cara berjenjang serta bertahap, tidak langsung mengcover seluruh daerah agar tidak memberatkan sektor lainnya,” tutup Magrizan.
Besaran anggaran pendidikan di Babel yang mencapai Rp700 milyar, dari APBD Bangka Belitung tahun 2017, menjadi harapan tersendiri bagi dunia pendidikan di bumi Serumpun Sebalai.
Zudi Hadiono, tenaga pelajar di SMA Negeri 1 Sungailiat mengatakan, alokasi dana yang mereka terima saat ini, setelah diambil alih provinsi, sekolah selalu mengikuti prosedur dari pihak provinsi sendiri baik itu tata cara penyaluran dana, waktu penyaluran dan lainnya.
“Setelah diambil alih provinsi untuk prosedur pihak kami mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah,” kata Zudi.
Besaran dana yang diterima juga mengikuti apa yang dibutuhkan pihak sekolah ketika diusulkan. Pihak sekolah mendata apapun kekurangan yang harus dipenuhi, setelah itu diusulkan dan akan difasilitasi dengan beberapa aturan dari provinsi. “Kita usulkan, dan akan dipelajari nantinya oleh mereka (provinsi) setelah disetujui nantinya baru disalurkan,” ungkapnya.
Apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Zudi mengatakan untuk saat ini fasilitas pendukung proses belajar mengajar di sekolahnya sudah memadai dan hanya beberapa peralatan yang sudah rusak, seperti beberapa proyektor serta papan tulis.
Zudi mengakui sedikit keterlambatan dalam penyaluran dana, serta komunikasi dari pihak provinsi ke pihak sekolah masih kurang, dibandingkan ketika alokasi dana masih dipegang pemerintah daerah. “Sejauh ini, keterlambatan terjadi tentang penyaluran dana, dan mereka (provinsi) kurang berkomunikasi dengan sekolah,” tutupnya. (Ramandha/ Hamidun/ Wiwin Suseno)
- Penulis: admin
Saat ini belum ada komentar