Petronas PHK Massal 2025
- account_circle admin
- calendar_month Sen, 9 Jun 2025
- visibility 39
- comment 0 komentar

Petronas PHK Massal 2025
Petronas PHK Massal 2025 Imbas Laba Petronas Anjlok

Petronas PHK Massal 2025
KlikBabel.com – Petronas dikabarkan berencana PHK massal sekitar 10 persen dari total karyawannya sebagai langkah dalam proses restrukturisasi besar-besaran yang bertujuan untuk menekan biaya operasional menyusul penurunan harga minyak mentah. Informasi tersebut dilaporkan oleh kantor berita keuangan Bloomberg hari ini (5/6/2025).
Perusahaan minyak dan gas milik negara Malaysia berencana mengurangi lebih dari 5.000 posisi tenaga kerja. Informasi ini disampaikan langsung oleh CEO, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik Aziz, dalam konferensi pers yang digelar di tempat tersebut.
Secara bertahap hingga tahun depan, semua pihak yang terdampak akan diinformasikan, ujar sumber sesuai laporan yang diterima. Ditambahkan pula bahwa Petronas berencana menghentikan sementara promosi jabatan serta proses perekrutan hingga Desember 2026. Penurunan margin keuntungan serta berkurangnya sumber daya ladang minyak menjadi penyebab utama situasi ini. Dengan kondisi yang ada, ia menyebutkan bahwa pencapaian target dividen akan sangat menantang mengingat harga minyak yang berlaku saat ini.
Petronas memberikan kontribusi sekitar 10 persen terhadap pendapatan negara Malaysia pada tahun 2024, melalui dividen serta pembayaran pajak. Tengku Taufik menyampaikan bahwa Petronas menyusun anggaran mereka dengan asumsi harga minyak mentah Brent akan berada di rentang US$75 hingga US$80 per barel. Namun demikian, menurut laporan dari Bloomberg, harga acuan minyak global saat ini berada di kisaran US$65 per barel. Penurunan harga tersebut mencapai sekitar 13 persen sepanjang tahun ini, akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan perdagangan dan peningkatan produksi oleh aliansi OPEC+. Situasi ini berdampak pada kinerja keuangan Petronas, di mana laba bersih perusahaan mencatat penurunan sebesar 32 persen di tahun 2024, setelah sebelumnya turun 21 persen pada tahun 2023.
Pada 21 Mei, pemerintah federal dan pemerintah negara bagian berhasil mencapai kesepakatan mengenai berbagai isu yang melibatkan Petronas dan Petros. Berdasarkan pernyataan bersama yang diumumkan, Petronas akan tetap melaksanakan fungsi, aktivitas, tanggung jawab, serta kewajiban yang diamanatkan kepada perusahaan tersebut di Malaysia, sesuai dengan ketentuan dalam Petroleum Development Act 1974 (PDA 1974) dan peraturan–peraturan terkait lainnya.
Segala bentuk perjanjian maupun pengaturan antara Petronas dan anak usahanya dengan pihak ketiga sehubungan dengan penjualan gas alam cair (LNG), mulai dari aktivitas operasi hulu hingga ekspor LNG ke luar negeri, tidak akan mengalami perubahan atau terpengaruh oleh kesepakatan ini. Dalam rilis resmi dari Kantor Perdana Menteri setelah deklarasi bersama ini, disampaikan bahwa semua undang-undang baik di tingkat federal maupun negara bagian yang relevan dan mengatur distribusi gas di Sarawak akan tetap dihormati serta diakui keberadaannya oleh semua pihak yang berkepentingan.
- Penulis: admin
Saat ini belum ada komentar