Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Bisnis » Integrasi Tokopedia Tiktok Membuat Seller Resah

Integrasi Tokopedia Tiktok Membuat Seller Resah

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
  • visibility 29
  • comment 1 komentar

Integrasi Tokopedia Tiktok Membuat Seller Resah

KlikBabel.com – saat ini, para penjual di Tokopedia tengah menghadapi keresahan yang cukup mendalam akibat program integrasi yang digagas oleh Bytedance, perusahaan induk Tokopedia setelah akuisisi dari GOTO. Program ini mewajibkan para penjual Tokopedia untuk melakukan integrasi sekaligus migrasi ke pusat penjualan baru yang dikelola Bytedance, dengan tenggat waktu maksimal hingga 9 Juni 2025.

Tokopedia Tiktok

Tokopedia Tiktok

Namun, pelaksanaan inisiatif tersebut memunculkan berbagai tantangan. Banyak pedagang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap proses migrasi ini. Akun media sosial resmi Tokopedia-Tiktokshop menjadi salah satu kanal yang menjadi tempat mencurahkan keluhan. Para pengguna menunjukkan bahwa platform baru yang ditawarkan dinilai kurang ramah pengguna serta membutuhkan proses adaptasi yang cukup besar. Seorang penjual produk elektronik di Tokopedia menyampaikan bahwa meskipun ia sudah dua tahun mencoba menjual produknya di TikTok, hasilnya jauh dari ekspektasi.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar konsumen di TikTok cenderung berbelanja secara impulsif, membeli barang karena keinginan, bukan kebutuhan. Menurutnya, produk elektronik lebih ditujukan kepada konsumen yang memang membutuhkan barang tersebut, sehingga pola pembelian di TikTok tidak sesuai dengan karakternya. Sementara itu, seorang penjual lain yang enggan disebutkan identitasnya mengaku bahwa migrasi ke TikTok Shop terasa seperti harus memulai bisnis dari awal. Ia menyoroti masalah dalam memahami antarmuka platform dan dashboard TikTok Shop, yang menurut pendapatnya jauh lebih rumit dibandingkan dengan sistem yang digunakan di Tokopedia sebelumnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh sejumlah penjual terkait pelayanan pelanggan. Proses layanan yang sebelumnya bisa ditangani dengan cepat kini dianggap mengalami penurunan kualitas. Sebagian besar pedagang merasa terpaksa mengikuti proses migrasi meskipun dirasa menyulitkan. Sebagai contoh, akun Instagram Tokojayaharus di kanal resmi Tokopedia-Tiktokshop menyebutkan bahwa mereka merasa sistem di Tokopedia jauh lebih sederhana.

Mereka juga mengungkapkan bahwa setelah menggunakan TikTok Shop, efektivitas iklan justru menurun. Selain itu, muncul berbagai pendapat lain dari komunitas penjual yang memperkuat rasa ketidakpuasan terhadap kebijakan baru ini. Salah satunya adalah akun yonathanhalim yang mengomentari program ini di media sosial TikTok resmi. Ia menilai langkah ini bukan sekedar integrasi melainkan upaya penuh untuk memindahkan aktivitas jual-beli sepenuhnya ke TikTok Shop.

Akun tersebut mengungkapkan keunggulan Tokopedia yang selama ini dikenal dengan sistemnya yang sederhana dan fitur yang tidak berlebihan sehingga nyaman digunakan. Sebaliknya, TikTok Shop dianggap terlalu menonjolkan fitur live commerce dan promosi diskon berlebihan. Ia menilai keputusan untuk menggantikan Tokopedia dengan alasan integrasi memiliki risiko besar karena ada segmen pelanggan setia yang tidak menyukai metode belanja seperti di TikTok.

Secara keseluruhan, tanggapan para penjual memperlihatkan adanya resistensi cukup signifikan terhadap perubahan ini. Banyak dari mereka merasa kebutuhan serta preferensi bisnis masing-masing tidak sepenuhnya diakomodasi dalam platform baru yang diperkenalkan.

Komentar Pihak Tiktok

TikTok tampaknya telah memutuskan untuk tetap melanjutkan tenggat waktu integrasi pada 9 Juni mendatang. Langkah ini mengikuti inisiatif Tokopedia yang sebelumnya, pada 8 April 2025, telah meluncurkan pusat penjualan terintegrasi baru bernama Tokopedia & TikTok Shop Seller Center. Integrasi ini diharapkan dapat mempermudah para pedagang dalam menjalankan bisnis di kedua platform secara bersamaan.

Melalui satu dashboard, mereka diharapkan dapat mengelola toko dengan lebih efisien, sekaligus mengurangi beban administratif yang selama ini menjadi salah satu tantangan utama. TikTok menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan sistem sembari memperluas kapasitas guna memberikan dukungan yang lebih cepat dan responsif bagi penjual serta pengguna. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara TikTok dalam keterangan resmi pada Selasa (3/6).

Juru bicara tersebut juga menjelaskan bahwa tujuan dari integrasi ini adalah menciptakan nilai tambah yang lebih besar. Meskipun demikian, TikTok memahami bahwa proses ini memunculkan sejumlah perubahan dan pertanyaan di kalangan pengguna. Di tengah situasi tersebut, TikTok tetap berkomitmen untuk terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari upaya mendorong inovasi serta pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sebagai langkah konkret, TikTok telah menghadirkan sejumlah fitur baru seperti loyalitas PLUS Membership dengan berbagai insentif menarik untuk pembeli, fitur konten video di Tokopedia, hingga layanan pengiriman instan melalui TikTok Shop. Untuk memastikan kelancaran proses integrasi ini, TikTok juga menyatakan kesiapan melakukan berbagai pendekatan, baik secara daring maupun langsung. Mereka berencana menemui para pedagang di beberapa wilayah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, serta dalam waktu dekat Surabaya. Pihak TikTok juga menyatakan kesediaannya membantu pedagang untuk mempermudah proses integrasi dan mendukung kegiatan usaha mereka.

Pindah Toko Online

Meski begitu, banyak pedagang yang memilih untuk menutup akun mereka di Tokopedia akibat adanya kebijakan integrasi yang diwajibkan. Seorang penjual mengungkapkan bahwa ia beralih ke platform berlambang oranye karena potongan biaya yang lebih rendah dan sistem operasional yang lebih sederhana. Pemilik usaha alat olahraga tersebut mengaku bahwa kebijakan integrasi yang diterapkan TikTok terhadap pedagang di Tokopedia berdampak signifikan pada penurunan pendapatannya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan berbagai aturan di TikTok yang dianggap terlalu kompleks. Bahkan, akun siaran langsungnya pernah diblokir tanpa alasan jelas, meskipun ia merasa tidak melakukan pelanggaran apa pun. Bagi penjual yang memilih untuk tetap menjual di Tokopedia tanpa mengikuti integrasi, mereka harus menghadapi komisi dinamis sebagai biaya tambahan. Komisi ini dikenakan kepada semua pedagang di Indonesia berdasarkan harga produk, dengan persentase mulai dari 4% hingga 6%, tergantung pada kategori barang, atau maksimal Rp40.000 per item. Salah seorang pedagang yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa bagi mereka yang menolak integrasi, komisi ditetapkan sebesar 6% untuk semua jenis barang dengan batas maksimal Rp40.000.

Situasi ini menjelaskan bahwa meskipun proses integrasi cukup rumit, hal ini dipandang penting oleh TikTok untuk meningkatkan efisiensi bisnis baik bagi perusahaan maupun penjual. Sebelum diterapkannya integrasi, pengelolaan dashboard penjualan memerlukan banyak tenaga kerja. Dengan adanya langkah ini, proses tersebut menjadi lebih sederhana dan efisien. Kebijakan ini juga memungkinkan TikTok untuk merampingkan jumlah karyawan melalui pemutusan hubungan kerja bagi posisi yang dianggap berlebihan dan memiliki tugas serupa. Integrasi ini juga memberikan TikTok kemampuan untuk mengenali kepemilikan akun penjual dengan lebih akurat. Tidak jarang ditemukan pedagang yang memiliki beberapa akun dengan nama berbeda.

Proses ini dirancang untuk menciptakan transparansi dalam identitas penjual. Dengan mengikuti kebijakan Bytedance di negara asalnya, sebuah perusahaan hanya diperbolehkan memiliki maksimal dua toko, dan jika melebihi batas tersebut, perusahaan terkait harus membentuk badan usaha baru. Sebagai dampaknya, jumlah penjual diperkirakan akan menurun setelah implementasi integrasi ini. Berdasarkan data yang dihimpun, TikTok saat ini memiliki sekitar 7 hingga 8 juta penjual, sementara Tokopedia mencatat sekitar 14 juta penjual aktif. Sumber tersebut menyebutkan bahwa lebih dari separuh pedagang sudah menjalani proses integrasi, meskipun tidak dijelaskan secara rinci berapa banyak penurunan jumlah seller yang terjadi. Ia juga menegaskan bahwa tujuan kebijakan ini bukan untuk perlahan-lahan menggantikan peran Tokopedia.

Sebaliknya, para pedagang diberikan kebebasan untuk menjual produk di TikTok, Tokopedia, atau bahkan di kedua platform sekaligus sebagai strategi utama untuk menunjang kegiatan usaha mereka. Namun, ada tantangan tersendiri bagi pedagang yang enggan melakukan integrasi. Mereka tidak dapat menambah jumlah stok barang atau memperluas katalog produk mereka. Kondisi ini membuat sejumlah penjual khawatir bahwa kelangsungan usaha mereka di Tokopedia akan terus menyusut atau akhirnya meninggalkan platform sepenuhnya. Salah seorang pedagang bahkan berpendapat bahwa jika situasi ini dibiarkan berlangsung, Tokopedia berisiko hanya menjadi “kenangan” di masa mendatang.

 

Apakah rekan seller Tokopedia akan lebih berkembang setelah integrasi ke Tiktokshop? Berikan komentarnya.

  • Penulis: admin

Komentar (1)

    Silahkan tulis komentar Anda

    Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

    Rekomendasi Untuk Anda

    • Tiktok Shop

      Benarkah Tiktok Shop PHK Massal 2025?

      • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
      • account_circle admin
      • visibility 21
      • 0Komentar

      Benarkah Tiktokshop PHK Massal 2025? KlikBabel.com – TikTok Shop, sebuah platform e-commerce yang dikelola oleh Bytedance Ltd, dikabarkan akan mengambil langkah untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menekan pengeluaran operasional setelah secara resmi bergabung dengan Tokopedia pada tahun lalu. Keputusan […]

    • Perubahan Nama Terbaru RSUD Kabupaten Bogor 2025

      Perubahan Nama Terbaru RSUD Kabupaten Bogor 2025

      • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
      • account_circle admin
      • visibility 110
      • 0Komentar

      Resmi Perubahan Nama Terbaru RSUD Kabupaten Bogor Tahun 2025 KlikBabel.com – Bupati Bogor, Rudy Susmanto melalui koordinasi dengan para direktur rumah sakit dan mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga masing-masing tokoh meresmikan perubahan nama empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bogor pada tanggal 27 Mei 2025. Perubahan nama RSUD ini merupakan wujud nyata dari […]

    • Server Telkomsel Jebol

      Diduga Server Telkomsel Jebol!

      • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
      • account_circle admin
      • visibility 70
      • 0Komentar

      Diduga Server Telkomsel Jebol! KlikBabel.com – Diduga Server Telkomsel Jebol, mengakibatkan data pelanggan bocor dan diperjualbelikan di Dark Web. Dugaan server Telkomsel jebol diinformasikan oleh akun Instagram @merdekasiber pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Akun tersebut menyampaikan bahwa peretas yang diduga menjadi dalang di balik insiden ini mengklaim memiliki kemampuan untuk mengakses data kartu pelanggan […]

    • Diskon Listrik

      Diskon Listrik Juni 2025, BATAL!

      • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
      • account_circle admin
      • visibility 51
      • 0Komentar

      Diskon Listrik Juni 2025, BATAL! KlikBabel.com – Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana pemberian diskon listrik yang seharusnya berlaku pada Juni dan Juli 2025. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa pembatalan ini terjadi akibat adanya keterlambatan signifikan dalam proses penganggaran yang tidak berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Keputusan ini disepakati melalui rapat antarmenteri dan […]

    • Pi Crypto

      Mengapa Harga Pi Crypto Turun?

      • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
      • account_circle admin
      • visibility 62
      • 0Komentar

      Mengapa Harga Pi Crypto Network Turun? KlikBabel.com – Harga Pi Crypto 1 Pi Network (PI) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 6,3% hari ini Jumat tanggal 30 Mei 2025. Pada tanggal 30 Mei 2025, harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan, tercatat mencapai angka sebesar 6,3%. Penurunan drastis ini sebagian besar dipicu […]

    • Covid 19 Indonesia

      Covid 19 Indonesia 2025, Benarkah?

      • calendar_month Rab, 4 Jun 2025
      • account_circle admin
      • visibility 29
      • 0Komentar

      Covid 19 Indonesia 2025, Benarkah? Berikut Informasinya KlikBabel.com – Lonjakan angka kasus Covid 19 kembali terjadi di Indonesia, mengikuti pola kenaikan serupa yang sebelumnya sudah terlihat di sejumlah negara tetangga di kawasan Asia Pasifik. Perkembangan ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat luas, tetapi juga memicu respons serius dari pemerintah Indonesia dan Komisi Kesehatan DPR. Kedua […]

    expand_less