Klikbabel.com, Sungailiat - Nelayan Matras Sungailiat berkomitmen menolak ponton Tambang Inkonvensional (TI) apung di wilayah tersebut. Salah satu tokoh nelayan Matras, Iwan menjelaskan, atas komitmen tersebut, pihaknya sudah mengusir sejumlah ponton TI yang masuk sejak Selasa (2/10) kemarin.
Menurut Iwan, komitmen ini juga dilakukan bersama dengan nelayan lainnya, kaling, lurah dan pihak Kepolisian, Babinkamtibmas. "Kita sempat bergerak sekitar jam 3 sore, pada Senin kemarin. Warga datang dari darat kompromi dengan pengurusnya dan untuk sekarang TI apung sudah pergi," jelasnya, Rabu (3/10/2018).
TI apung yang akan beroperasi tersebut juga dinilai sebelumnya tidak melakukan perizinan ke perangkat daerah di lingkungan Matras. Meskipun ke 5 pontont TI tersebut tidak beroperasi, warga tetap menolak keberadaan mereka untuk mencegah rencana akan datangnya 80 ponton TI apung lainnya yang diduga berasal dari Sungailiat dan Toboali.
''Sudah dari 2014 berjuang menolak tambang laut, kapal isap dan sampai sekarang kami tetap solid menolak pertambangan ini. Sampai kapan pun kami menolak walau kami tidak lagi jadi nelayan, tapi kami mendukung pariwisata. Disini banyak karang, walau sebagiannya rusak. Jadi kalau ditambang lagi jadi akan rusak,'' tegasnya.
Ia pun berharap kepada Pemerintah daerah untuk mendukung warga masyarakat, khususnya di lingkungan Matras ini untuk menolak beroperasinya TI apung di laut Matras. ''Untuk itu kami harap kepada pemerintah agar mendukung kami untuk menolak tambang, memajukan pariwisata dan perikanan ini,''tutupnya.